20 April 1992. Sebuah perhelatan musik besar digelar di Wambley Stadium, tepat dijantung kota London, Uk. Metalica, U2, Extreme, Gun ‘n Roses, Def Lepard, Elton John, dan sederet artis besar lainnya ikut ambil bagian. Lebih dari 1 miliar pasang mata menyaksikan konser bertajuk “The Freddie Mercury Tribute Concert for AIDS Awareness” yang disiarkan stasiun televisi ke penjuru dunia. Tujuannya sebagai penghormatan untuk sang legenda, Freddy Mercury dan mendukung program pencegahan penularan HIV atau Human Immunodeficiency Virus yang diusung organisasi nirlaba, The Mercury Phoenix Trust.
***
Freddy Mercury lahir di pulau Zanzibar, Bombay, India pada 5 September 1946. Nama aslinya Farrokh Bulsara. Bomi dan Jer Bulsara orangtuanya adalah penganut Zoroastrianism. Sebuah kepercayaan yang berkembang ditengah-tengah masyarakat gujarat dengan dewa utama Zoroastrian.
Farrokh menghabiskan masa kecilnya di daerah Panchgani, Bombay. Sewaktu bersekolah di St, Peter School, ia dikenal sebagai anak yang cerdas. Farrokh menyukai olahraga tinju dan bermain piano. Teman sekelasnya pernah berujar, “he had an uncanny ability to listen to the radio and replay what he heard on piano." Mulai dari sini mereka memanggil Farrokh dengan “Freddie”. Pada era ’80 an dunia mengenalnya dengan Freddy Mercury.
Di umur 17 tahun, Freddy dan keluarga pindah ke Feltham, London. Hal ini akibat revolusi sosial yang terjadi di Zanzibar tahun 1964. Ia kemudian bersekolah di West Thames College dan meneruskan kuliahnya di jurusan Art and Graphic Design. Freddy mendapat gelar Diploma di Ealing Art College tahun 1968.
Musik
Kepindahannya ke Inggris mempengaruhi selera Freddy Mercury dalam bermusik. Saat itu ia gemar mendengarkan karya Elvis Presley, Jimi Hendrix, The Beatles, dan The Rolling Stone. Band pertama yang dibentuk Freddy ialah Ibex. Ia membentuknya sesudah lulus kuliah dan bekerja sebagai pegawai airport di tahun 1969. Freddy mengganti nama Ibex menjadi Wreckage. Sayang, band ini tidak hidup lama. Freddy kemudian bergabung dengan band, Sour Milk Sea. Lagi-lagi, bandnya bubar pada akhir tahun.
Pertemuaan Freddy dengan Bryan May dan Roger Taylor terjadi di April 1970. Ketika itu mereka sepakat membentuk band baru yang dinamai Smile. Baru setahun kemudian, John Deacon bergabung dan mengisi poisisi bass. Atas usul Freddy, Smile berubah menjadi Queen. Keputusannya tepat. Tak lama berselang dari album pertamanya yang berjudul Queen I di tahun 1973, nama Queen melesat. “I thought up the name Queen. It's just a name, but it's very regal obviously, and it sounds splendid, It's a strong name, very universal and immediate. It had a lot of visual potential and was open to all sorts of interpretations,” ungkap Freddy Mercury ketika itu.
Selain dikenal sebagai vokalis atraktif yang memiliki karakter suara bariton, Freddy Mercury dikenal pula sebagai pianis dan pencipta lagu yang handal. Sederet lagu seperti Bohemian Rhapsody, Killer Queen, Somebody to Love, Don't Stop Me Now, Good Old Fashion Lover Boy, Save Me, Love of My Life, We Are the Champions, dan "Crazy Little Thing Called Love ia lahirkan dalam 33 album single maupun kompilasi Queen. Tak pelak, majalah Rolling Stone di tahun 2008 memasukkan nama Freddy Mercury dalam daftar 100 penyanyi terbaik sepanjang masa.
Gay dan HIV
Kisah cinta Freddy mercury bermula ketika perkenalannya dengan Mary Austin di awal tahun 1970. Austin merupakan seorang wanita yang dikenalkan Bryan May ketika Queen rehat tur. Austinlah yang menginspirasi Freddy menciptakan lagu Love of My Life. "The only friend I've got is Mary, and I don't want anybody else. To me, she was my common-law wife. To me, it was a marriage. We believe in each other, that's enough for me," ungkap Freddy dalam wawancaranya dengan harian The Sun.
Isu gay Freddy Mercury ditengarai berada dibalik kandasnya hubungan dengan Austin di pertengahan tahun 1970. Hal ini makin diperkuat ketika Freddy didapati sering berada di Gay Bathhouses and Clubs. Namun, ia baru mengakui dirinya gay ketika seorang paparazi memergokinya jalan bareng dengan perancang rambut terkenal bernama Jim Hutton. Hubungan Freddy dengan Jim Hutton diketahui dimulai tahun 1985. Mereka mengakhiri kisah cintanya 5 tahun kemudian, tepat di tahun 1990.
Di musim semi tahun 1987, Freddy Mercury didiagnosa mengidap HIV oleh dokter. Dalam keterangannya ke publik, ia menyangkal hasil test tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan ketakutan Freddy akan karirnya. Mengingat namanya kian tenar akibat pemberitaan maupun isu yang diangkat oleh media. Namun HIV dan bronchial pneumonia terus menggerogoti tubuh Freddy yang kian hari semakin parah.
Lewat rapat yang diadakan manager dan personil Queen pada 22 November 1991, mereka memutuskan untuk membuka keadaan Freddy sesungguhnya pada 23 November 1991. Dalam keterangannya, manager Jim Beach mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap keadaan Freddy yang sudah medekati ajal. Ia berharap para penggemar mengerti tentang kondisi ini. Tak lebih 24 jam dari keterangan resmi tadi, Freddy Mercury meninggal. Hingga kini, kematian Freddy masih menjadi misteri dan kontroversi. Banyak dari penggemar Queen, khususnya sang vokalis tidak percaya akan kematiannya di 24 November 1991. Freddy Mercury, List of the 100 Greatest Singers of All Time, Rolling Stone Magazine. Diemas Kresna Duta
sumber:
List of the 100 Greatest Singers of All Time, Rolling Stone Magazine
thebiographychannel.co.uk
Cain, Matthew, dir. (2006), Freedie Nercury: A Kind of Magic, London: British Film Institute
Freddie is the most genius musician long long time...!!!
BalasHapusfreddy mercury... "World will never be the same again without you"
BalasHapuskok jadi sedih bacanya.....
BalasHapus